+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
20 Oktober 2023 | 09:55:05 WIB


Mahasiswa Kimia UBB Berhasil Manfaatkan Potensi Lokal Sebagai Formulasi Sediaan Plester Hidrogel


Merawang, UBB-- Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Tahun 2023, tiga mahasiswa Kimia Universitas Bangka Belitung (UBB) yang terdiri dari Qothrunnada Nur Azizah (Ketua), Rian Hidayat dan Amelia Narulita serta didampingi oleh Verry Andre Fabiani, S.Si., M.Si berhasil menciptakan nanopartikel perak ekstrak daun pelawan (Tristaniopsis merguensis) yang termodifikasi kitosan cangkang kerang lokan (Geloina expansa) sebagai bahan pembuatan plester hidrogel.

"Daun pelawan dipilih sebagai bahan dasar pembuatan plester hidrogel karena khasiatnya sebagai obat herbal telah lama dimanfaatkan secara turun temurun oleh masyarakat Bangka belitung. Selain itu, penelitian terkait daun pelawan telah banyak dipublikasikan oleh akademisi kimia UBB yang membuktikan bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder (flavonoid, tanin dan saponin) pada daun pelawan terbukti ampuh sebagai antibakteri” Ujar Qothrunnada (18/10/23).

Selain itu, Menurut Qothrunnada terkait dengan pemanfaatan cangkang lokan ialah Bangka Belitung memiliki potensi bahari yang sangat melimpah, salah satunya jenis kerang-kerangan seperti kerang lokan yang banyak ditemui di Bangka Belitung. Pemanfaatan lokan yang hanya sebatas untuk konsumsi masyarakat mengakibatkan limbah cangkang kerang tersebut berserakan di pesisir pantai.

“Dari permasalahan tersebut, tercetus sebuah ide untuk menciptakan kitosan dari cangkang kerang lokan. Karena telah banyak pengembangan kitosan dari hewan crustasea seperti kulit udang atau cangkang kepiting yang telah teruji sebagai antibakteri yang baik,” ungkapnya.

Verry selaku dosen pendamping menuturkan “Melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa dari Kemendikbudristek dapat merealisasikan ide dan potensi antibakteri dari daun pelawan dan kitosan cangkang kerang lokan yang diformulasikan sebagai plester hidrogel untuk alternatif penutup luka yang lebih ramah lingkungan, mempercepat proses penyembuhan luka dan memberikan efek dingin,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dari hasil penelitian tersebut yang telah mengikuti layak etik dengan Ref. No. : KE/FK/1412/EC/2023, diperoleh formulasi sediaan plester hidrogel yang berwarna putih transparan dan tidak berbau serta memiliki pH sekitar 5,5 yang aman digunakan pada kulit manusia. Plester tersebut juga telah teruji sebagai antibakteri terhadap bakteri yang dapat memicu infeksi luka seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

“Pada konsentrasi 15% menunjukan aktivitas antibakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dalam kategori kuat, sedangkan pada bakteri Pseudomonas aeruginosa masuk dalam kategori sedang. Sehingga dari hasil tersebut, diperlukan penambahan konsentrasi bahan dasar untuk memaksimalkan potensi antibakteri plester hidrogel tersebut.” Tambahnya. (Tim MBKM)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi